SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA
Kau terlebih dulu ada
Sebagai saudara tua yang setia
Kau terlebih dulu berada di sini
Siang malam diam-diam menanti
Matahari dan Bintang menemani
Hingga bunga-bungamu bermekaran
Menjadi buah-buah yang ranum
Dan tersaji pada saatnya nanti
“Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda
segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji
dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji.”
Kau terlebih dulu bangun dan beranjak ke dapur
Membuka katup-katup klorofil, sepagi itu tungku-tungku menyala
“Aku tidak ingin melewatkan peristiwa-peristiwa penting,
Saat nanti berjumpa denganmu,
Saat kamu berkisah tentang perjalananmu yang melelahkan,
Saat oku mendengar kemenangan-kemenanganmu.”
Ah, aku tidaklah sehebat yang kau sangka
Hidupku melata, selalu di bawah dan tak berjarak dengan tanah
Terperosok dalam gelap sejak tahun-tahun pertama
Tapi kau baik luar biasa
Tetap menerimaku sebagai saudara
Kau menyuapi bibirku yang berdarah
Tenggorokan yang kering
Hingga aku pulas tanpa berterimakasih
“Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda
segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji
dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji.”
Diam-diam kau isi bekalku berkarung rejeki
Kau siapkan setiap pagi, setiap aku di sini
Setiap aku hendak pergi, setiap hari
“Ingat, ya, jangan lupa berbagi
Seperti yang aku lakukan padamu,
Lakukan juga kepada sesamamu.”
Kau terlebih dulu ada
Bukan untuk memenangkan segala perkara
Tetapi untuk melestarikan warisan cinta
Bertumbuh dan berbahagialah senantiasa
Kau saudara yang paling paham suka duka.
Asa Jatmiko
20/11/2022