Asa Jatmiko
AGNI PRAJNAPARAMITA
bumi
di sudut sunyi
pijar sukma
jari-jemarinya doa
agni prajnaparamita
terlukis cahaya
selembar hidup, terang tanpa cela
hamparan putih nan sederhana
yang merangkum keluasan semesta
sebagaimana awalnya kamu ada
jiwamu jagat kecil yang sempurna
namamu adalah legenda
puncak peradaban atas kehidupanmu
menulis urup menjadi urip
puncak peradaban atas kehidupanmu
menulis urup menjadi urip
titik demi titik dalam gairah cinta
menjadikan urip yang urup
garis demi garis merangkai kisah
aku tahu, tentu hidup tak semudah kita bicara
aku tahu, tentu hidup tak semudah kita bicara
gelegak kehendak yang terendam dalam canting tembaga
harus selaras dengan arah cinta dan kerinduan
melukis keindahan sebagai cahaya penuh warna
hati dan kebajikan meneduhkan matamu
hati dan kebajikan meneduhkan matamu
mengarahkan jari-jemarimu di setiap goresan
aku tahu, perjalanan hidup selalu tak sempurna
namun kita selalu berusaha menjangkau adi kodrati
hingga elok nan indah lembaran hidup dan kisah
yang tergelar di selembar kain mori
kehidupan awal yang sekaligus akan mengakhiri
ada pertikaian hati, ada rasa pahit yang harus dialami
ada nglowong, isen, ada mopok
ada saat kita memperbaiki diri, interospeksi
ada ngecos, akui kelemahan dan kesalahan
sebagai selembar kain mori kehidupan manusia
mesti menempuh ribuan kelok dan rintang
sebagai selembar kain mori kehidupan manusia
mesti menempuh ribuan kelok dan rintang
semua akan mencapai surga dengan pertobatan
batik adalah perjalanan hidup itu sendiri
batik adalah perjalanan hidup itu sendiri
proses hidup kita mencapai keindahan sunyi
aromamu harum menjulang ke angkasa
aromamu harum menjulang ke angkasa
dunia mengakuinya
monumen budaya yang sarat makna
bumi
di sudut sunyi
pijar sukma
jari-jemarinya doa
agni prajnaparamita
terlukis cahaya.
kudus, 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar