Drama Musikal Yusuf
Kasih Ayah
Kaulah bayang-bayang Tuhanku
Menjaga memelihara hidup kami semua
dalam
diam… Kau berkarya
Ditulis oleh:
Asa Jatmiko
Sumber utama:
Injil Matius dan Lukas
Para Tokoh:
YUSUF
MARIA
YESUS KANAK-KANAK
YESUS DEWASA
MALAIKAT TUHAN
(GABRIEL)
HERODES
BALTAZAR
MELKIOR
GASPAR
SIMEON
BEBERAPA IMAM KEPALA
BEBERAPA AHLI TAURAT
BEBERAPA SAHABAT YUSUF
BEBERAPA GEMBALA
BEBERAPA WARGA
(LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN)
SCENE 01
PERTUNANGAN
YUSUF DENGAN MARIA
PANGGUNG DIBUKA, MENGHADIRKAN SOSOK YUSUF MUDA TENGAH BEKERJA (MEMBANGUN
SEBUAH RUMAH) DENGAN HATI BERSUKACITA. HARI ITU HARI PERTUNANGANNYA DENGAN
MARIA.
YUSUF:
(BERNYANYI)
Dalam
sepanjang hidupku selama ini
Rasanya,
tak ada, seorang yang begitu berarti
Kecuali
engkau, sang pujaan hati
Rumah
sederhana ini kan jadi rumah kita
Dan
hanya, kau saja, menjadi kemegahan di dalamnya
Wahai
Maria, cintaku luar biasa
Reffr
(duet):
Hati
siapa yang tak gembira
Bisa
menyandingmu senantiasa
Penuh
syukur dan bahagia
Menjadikanmu
satu-satunya – yang berharga
Bridge:
Senyumanmu
doa puji dan syukurku
Hatimu
penuh aroma wangi kebaikan surgawi
Kumau
jadi kakimu yang melangkah, tanganmu yang menggapai
Mengiringmu
di sepanjang hidupku
KETIKA YUSUF MENYANYI MASUK KE BAIT KEDUA, MARIA MASUK. KEMUDIAN MEREKA
BERDUET MENYANYIKAN BAGIAN REFRAIN YANG DIULANG-ULANG.
SELESAI NYANYIAN, TERLIHATLAH PARA TETANGGA DAN ORANG TUA DI SEKELILING
MEREKA. MEREKA BERTEPUK TANGAN MENYAKSIKAN KEBAHAGIAAN YUSUF DAN MARIA.
ORANG
1
Mulai saat ini kalian berdua
telah resmi bertunangan. Maka sejak saat ini pula, kita semua akan menyebut
Maria dengan “Calon Suami Yusuf”, dan memanggil Yusuf dengan “Calon Istri
Maria”.
ORANG
2
Sesuai tradisi kita, kalian
belum boleh tinggal bersama dalam satu rumah, sampai saatnya nanti resmi
menjadi suami istri.
YUSUF
Selama itu, kami juga tidak
boleh saling bertemu?
ORANG
2
Tentu boleh. Tetapi tidak
boleh sembunyi-sembunyi. Tidak boleh bertemu di malam hari.
ORANG
1
Maria harus menjaga diri dalam
pergaulan, Yusuf pun harus bersungguh mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk
rumah untuk kalian tinggal bersama nantinya. Kalian juga harus mampu menjaga
hubungan kalian agar tidak menjadi kotor.
ORANG
2
Kita semua harus mentaati ini,
karena kita juga tengah menunggu kedatangan Mesias. Sudah berabad-abad kita
menunggu kedatangan-Nya melalui rahim seorang gadis suci. Setiap wanita boleh
berharap menjadi Ibu dari Mesias, tetapi Tuhan sendiri yang akan menentukan
siapa yang akan dipilih-Nya.
YUSUF
DAN MARIA
Baik
YUSUF
Akan kami taati dengan sepenuh
hati.
ORANG
3
Sudah, jangan serius terus.
Saatnya kita makan-makan!
MUSIK MASUK, DAN BEBERAPA SAAT
KEMUDIAN BEBERAPA ORANG BERJOGET, BEBERAPA YANG LAIN MENGAMBIL MAKANAN ATAU
MINUMAN, BEBERAPA YANG LAIN SAMBIL BERBINCANG-BINCANG GEMBIRA. SEMENTARA MARIA
MENGAJAK YUSUF MENGAJAK BERBINCANG DENGAN SANAK-SAUDARANYA. KEMUDIAN PERLAHAN LAMPU
TEMARAM HINGGA PADAM.
SCENE 02
MARIA MENGANDUNG DARI ROH KUDUS, YUSUF
DITEMUI MALAIKAT TUHAN DALAM MIMPI
MUSIK ILUSTRASI
YUSUF TENGAH ISTIRAHAT DARI BEKERJA, BERBINCANG-BINCANG DENGAN BEBERAPA
SAHABATNYA.
SAHABAT
1
Beruntung benar dia? Mendapatkan
gadis cantik, baik pula budi pekertinya.
Dia tidak sedang bermimpi,
kan?
SAHABAT
2
Kamu cemburu, ya?
Bilang saja kalau kamu cemburu
dia mendapatkan gadis itu.
SAHABAT
1
Cemburu?
SAHABAT
2
Cemburu itu tanda tak
mampu…haha…
YUSUF
Sudah bercandanya…
Manfaatkan waktu istirahat
dengan sebaik mungkin.
Sesudah ini, kerjaan akan
lebih berat.
SAHABAT
2
Iya Yusuf….
Tapi, pekerjaan seberat apapun
akan tetap terasa ringan kalau hati bahagia.
Lihat saja wajahmu, bersinar,
seperti tidak ada lelah sedikitpun.
Coba kamu lihat wajah ini
(KEPADA SAHABAT 1)…
Wajahnya ambyar, kusut,
bawaannya sedih melulu…
SAHABAT
1
Ah, kamu ini bisa saja…!!
Tapi Yusuf, aku mau tanya,
serius ini…
Apa resepnya bisa mendapatkan
gadis secantik Maria?
YUSUF TERMANGU SEOLAH MAU MENJAWAB PERTANYAAN ITU. TETAPI KEBURU MARIA
DATANG DAN BERLARI KE ARAH YUSUF. KEDATANGAN MARIA MEMBUAT PARA SAHABATNYA
MINGGIR PELAN-PELAN DAN KEMBALI BEKERJA.
MARIA
Yusuf..!!
YUSUF
Maria, ada apa datang kemari?
Aku sedang bekerja.
SAHABAT
1
Kangen koq ndak boleh…
MARIA
(MENGGANDENG TANGAN YUSUF KE
SISI YANG LAIN)
YUSUF
Maria, tanganku kotor semua.
Nanti kamu ikut kotor…
Ada apa, Maria?
MARIA
(MARIA MELONGOK KE KANAN KIRI,
MELIHAT SAHABAT-SAHABAT YUSUF YANG MENCOBA MENCURI DENGAR)
Aku ingin mengabarkan dua
kabar gembira!
YUSUF
(MENDEKATI SATU PERSATU PARA
SAHABAT YANG INGIN MENCURI DENGAR)
Khusus hari ini, kalian boleh
pulang lebih awal.
Lagipula ini tinggal
bersih-bersih, biar aku yang kerjakan.
Kalian pulang dulu saja, ya..
PARA
SAHABATNYA
(SEPERTI AGAK KECEWA)
Yaaah….
SAHABAT
2
Kita mau pulang on time, koq
YUSUF
Tidak apa-apa, pulang sekarang
saja.
SAHABAT
1
Beneran? Bayarannya dipotong
ndak?
YUSUF
Tidak. Tapi besok pagi harus
datang lebih awal sebelum aku, ya.
SAHABAT
1
Yaah, sama saja dong…
YUSUF
Makan yang banyak.
Bersenang-senanglah bersama keluargamu, ya..
Sampai ketemu besok.
PARA SAHABATNYA PERGI. YUSUF
MEMPERHATIKAN KEPERGIAN MEREKA. SESUDAH ITU IA KEMBALI MENDEKATI MARIA.
MARIA
(BERNYANYI)
Kau
dengarlah kabar yang akan kusampaikan
Kabar
gembira untuk kita semua
Sungguh,
betapa Tuhan maha cinta!
YUSUF
(BERNYANYI)
Oo
sayangku, jantungku berdegub lebih kencang
wajahmu
berseri bersinar bahagia
Sungguh,
katakanlah segera, Maria!
MARIA
(BERNYANYI)
Ketahuilah Yusuf, Malaikat
Tuhan telah datang kepadaku
Mengabarkan bahwa Tuhan telah
mengabulkan doa Zakaria
Elisabet
saudara kita, tengah mengandung anak laki-laki.
Sungguh,
tak ada yang mustahil bagi-Nya.
Sungguh
terpujilah Nama-Nya.
YUSUF
(BERNYANYI)
Puji
Tuhan. Terpujilah Tuhan, satu-satunya sesembahanku.
Membuncah
sukacita hatiku. Ini kabar bahagia…
KEMUDIAN MEREKA BERDUA
TERSENYUM BERSAMA.
MARIA
Sekarang usia kandungan
Elisabet sudah menginjak bulan ke-enam. Besok aku akan pergi mengunjungi
Elisabet.
YUSUF
Baiklah, Maria. Kita harus
membantu Elisabet semampu kita, sebagai ungkapan kita ikut bergembira. Tapi
pekerjaanku…
MARIA
Yusuf, aku berangkat sendiri
saja. Tidak apa-apa.
Aku tahu besok kamu masih
punya banyak pekerjaan.
Lagi pula, aku membutuhkan
waktu beberapa minggu di sana sampai di hari persalinan Elisabet. Kamu tidak
akan membuang waktumu di sana dan tidak bekerja.
Percayalah…
YUSUF
Tapi Maria, perjalananmu tidak
dekat…
MARIA
(MARIA MELETAKKAN JARI
TELUNJUKNYA KE MULUT YUSUF)
Percayalah…
YUSUF
Aku percaya padamu, Maria.
(PAUSE)
Oya, Maria, tadi kamu bilang
ada dua kabar. Kabar yang kedua?
MARIA
(BERNYANYI)
Kau
dengarlah kabar yang akan kusampaikan
Kabar
gembira untuk seluruh dunia
Sungguh,
betapa Tuhan maha cinta!
Ketahuilah Yusuf, Malaikat
Tuhan yang datang kepadaku
Juga mengabarkan bahwa Tuhan
telah memilihku
Aku
akan mengandung seorang anak laki-laki.
Roh
Kudus turun atasku
Kuasa Allah yang Maha Tinggi menaungiku
Sebab itu anak yang akan aku lahirkan, akan disebut
kudus, Anak Allah
MUSIK PELAN BERHENTI. SUNYI. YUSUF
TERCEKAT DIAM BEBERAPA SAAT.
YUSUF
(TERDIAM – TERCEKAT –
TERGETAR)
MARIA
(LEMBUT) Yusuf…
YUSUF
Maria…
Bagaimana hal ini bisa
terjadi?
MARIA
Aku juga tidak mengerti,
Yusuf.
Aku tidak mengerti dengan akal
sehatku, mengapa Tuhan memilihku.
Aku merasa, aku ini hanya
hamba Tuhan.
YUSUF
Ya, Maria…
(PAUSE) Maria, berkemaslah
untuk kunjunganmu ke rumah Elisabet.
Mumpung masih ada waktu.
MARIA
Kamu yakin?
YUSUF
(MENGANGGUK)
Aku berdoa untukmu.
MARIA
Baik-baik, ya.
Aku berdoa untukmu.
LALU MARIA PERGI MENINGGALKAN
YUSUF.
SCENE 03
PERGUMULAN
BATIN YUSUF
SETELAH MARIA PERGI, YUSUF
TERMANGU SENDIRIAN. IA SEPERTI TIDAK PERCAYA DENGAN APA YANG BARU SAJA DIA
DENGAR.
YUSUF
Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?
Maria akan mengandung dan melahirkan bayi laki-laki, padahal ia belum bersuami.
Aku belum menjadi suaminya. Aneh.
Mungkinkah ia telah mengkhianati aku? Mungkinkah ia telah bermain dengan
laki-laki lain di belakangku? Ah, bagaimana hal ini bisa terjadi? Tuhan. Aku
sungguh mencintainya, karena ia saleh dan berbakti kepada-Mu. Mungkinkah
kesalehannya selama ini hanya topeng belaka?
(BERNYANYI)
panas telingaku tak mampu kutahan
terbungkam mulutku tak mampu bicara
setega itukah kau lakukan itu padaku
jika kau tak cinta, kenapa tak kau katakan saja
jika ada lain rencana, mengapa kau biarkan
ada ikatan di antara kita
kayu yang kutatah, kan jadi satu rumah
haruskah aku hancur-leburkan kembali
rumah jadi remah jadi abu jadi debu
jika kau tak cinta, kenapa tak kau katakan saja
jika tuhan punya rencana, mengapa mataku buta
o hati dan jiwaku tak berdaya
(TIBA-TIBA YUSUF BERHENTI) Sebentar... Setahuku Maria tidak seperti itu. Dia
pun menjunjung tinggi kehormatan. Dan karena itulah, aku tidak pernah meragukan
kesetiaannya.
Hatiku gersang
pikiranku bimbang
jiwaku terguncang
Tuhan....
Pada kenyataannya Maria mengandung. Dan ia mengarang cerita Roh Kudus telah
turun atasnya. Fakta, bicara fakta. Dan menurut pikiran orang normal, seorang
wanita hamil karena pasti telah berhubungan... (IA TIDAK MELANJUTKAN KATA-KATANYA)
Hatiku gersang
pikiranku bimbang
jiwaku terguncang
Tuhan...
Sungguh, aku tidak pernah memiliki pikiran buruk kepadanya. Aku tidak bisa
mendustai diriku sendiri, bahwa dia baik kepadaku. Aku tidak bisa memmbohongi
diriku sendiri, bahwa yang aku rasakan dia sangat perhatian kepadaku.
Aku tidak boleh berbuat gegabah. Pertunangan telah terjadi. Semua orang sudah
tahu Maria akan menjadi istriku. Biarlah semua yang belum aku mengerti ini
terjadi dahulu.
DI SISI PANGGUNG YANG
LAIN, NAMPAK SEROMBONGAN LELAKI MENGEJAR SEORANG PEREMPUAN. LALU MEREKA
MENGHADAPKANNYA KEPADA TETUA DI SITU.
ORANG 1:
Perempuan ini telah melanggar hukum Taurat. Kita harus
memberinya hukuman!
TETUA:
Apa kesalahannya?
ORANG 2:
Dia meninggalkan suaminya, dan pergi kepada laki-laki
lain untuk uang dan kepuasan.
TETUA:
(KEPADA WANITA) Benarkah?
WANITA:
(MENANGIS) Ampun... Saya tidak akan mengulanginya
lagi.
ORANG 1:
Hukum saja!
ORANG 2:
Ya, hokum untuk
pengikut setan seperti dia!
YANG
LAINNYA:
Hukum! Hukum!!
TETUA:
(KEPADA ORANG-ORANG)
Hukum dia!
LAMPU MULAI GELAP. MENYISAKAN KEMBALI LAMPU PADA YUSUF YANG SEDARI TADI MELIHAT
ADEGAN ITU DARI TEMPATNYA.
Nanti, setelah keadaan menjadi lebih memungkinkan,
aku akan menceraikannya secara diam-diam.
Maria tidak cemar namanya, dan aku juga memiliki
kesempatan untuk hidup sebagaimana laki-laki pada umumnya.
Maria, wahai kau wanodya
aku tak mengerti dengan ini semua
yang kutahu kau nirmala hatiku
Maria, wahai
kau wanodya
jiwaku gundah gulana tak terperi
maafkan bila nanti aku pergi
hatiku gersang
pikiranku bimbang
jiwaku terguncang
Tuhan, berilah
pedoman
HATINYA SEMAKIN MERASA
CAPEK KARENA MARAH, IBA DAN CINTA BERCAMPUR SEKALIGUS - KEPADA MARIA TAK JUGA MENEMUI KEPASTIAN JAWABAN.
AKHIRNYA YUSUF TERTIDUR DI ATAS BALOK-BALOK
KAYU-KAYU HASIL PEKERJAANNYA.
TAK BERAPA LAMA, MALAIKAT TUHAN DATANG KE DALAM MIMPINYA.
MALAIKAT TUHAN
Yusuf, anak Daud, (ROH YUSUF
BANGUN DARI POSISI TIDURNYA. SEMENTARA MALAIKAT TUHAN DUDUK DI DEKATNYA)
janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah
dari Roh Kudus.
Maria akan melahirkan anak
laki-laki dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.
Hal itu terjadi supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Sesungguhnya anak dara itu akan
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia
Imanuel.”
SETELAH BEBERAPA SAAT MALAIKAT PERGI, YUSUF BANGUN DARI TIDURNYA.
YUSUF
(BERNYANYI)
Maria, wahai
kau wanodya
kini ku mengerti dan takkan sangsi
kau terpuji di antara wanita
Maria, wahai
kau wanodya
Jiwa raga kupersembahkan juga
kehendak-Nya saja yang terjadi
kemana pun ku serta
dimana pun ku ada
slalu kujaga dirimu
Tuhan, sumber kekuatan
SCENE 04
MUSIK YANG TENANG, LAMPU
MULAI TERANG DI PANGGUNG. NAMPAKLAH SEBUAH SUDUT RUANGAN, DIMANA MARIA TENGAH
MENYULAM KAIN DAN YUSUF SEPERTINYA TENGAH MENYIAPKAN PERBEKALAN.
MARIA
Yusuf, apa yang sedang kamu lakukan? Biasanya kamu
mempersiapkan peralatan untuk kerja pada sore hari. Ini sudah malam, dan
sepertinya kamu masih sibuk di situ?
YUSUF
Tinggal sedikit lagi, Maria. Kamu juga belum
istirahat, biasanya sesudah doa malam, kamu langsung pergi tidur.
MARIA
Iya, sebentar lagi.
MARIA DAN
YUSUF
Aku ingin bicara....
MARIA
Koq bareng?
YUSUF
Kamu dulu saja yang bicara kalau begitu...
KEDUANYA TERTAWA, KEMUDIAN YUSUF MENDEKATI MARIA.
MARIA
Yusuf, aku ingin berterimakasih kepadamu. Sungguh.
YUSUF
Sama-sama. Tapi, terimakasih untuk apa?
MARIA
Untuk semua yang telah kamu berikan kepadaku. Untuk
menerima keadaanku apa adanya, yang telah mengandung anak yang bukan anakmu.
Untuk kesediaan menerima kehadiran anak dalam kandunganku ini. Untuk
pendampingan dan penjagaanmu, pemeliharaan, kepadaku. Untuk sepasang matamu
yang selalu terlihat teduh menatapku. Untuk pengorbananmu..
YUSUF
Maria, sudah. Apa yang aku lakukan tidaklah seberapa,
bila dibandingkan dengan kerendahhatian Malaikat Tuhan menyapaku. Apa yang aku
lakukan, hanya sebuah karya kecil dimana aku ingin ikut ambil bagian di dalam
karya besar Allah untuk manusia.
MARIA
Malaikat Tuhan telah datang padamu?
YUSUF
Ya, María. Semula hatiku bimbang, pikiranku kacau.
Malaikat Tuhan datang dalam mimpiku, dan menyampaikan kebenaran kenyataan yang
kamu emban sekarang. Malaikat Tuhan meyakinkan aku, untuk tidak takut
menjadikanmu istriku.
MARIA
Puji Tuhan...
YUSUF
Ya, terpjilah Tuhan. Aku bersedia menjadi siapapun
bagi dunia ini, asalkan untuk melaksanakan rencana dan kehendak-Nya.
MARIA
Yusuf, terimakasih. Aku mencintai dan mengasihi Tuhan
lebih dari apapun di dunia ini, dan juga di sepanjang hidupku. Tidak akan ada
seorang pun yang mampu mencegah kasihku kepada Tuhan. Namun Yusuf, aku pun
sungguh menyayangimu karena penghormatanmu yang sungguh besar terhadapku.
YUSUF
Tidak akan aku biarkan siapapun yang akan menyapa dan
menyentuhmu dengan tidak hormat kepadamu, María. Aku pun menyayangimu dengan
sepenuh hati dan hormatku kepadamu. Aku akan selalu ada untukmu, María. Menyertaimu,
menjagamu, dan berdua kita akan membesarkan anak tunggal kita hingga saatnya
tiba...
MARIA
Baiklah. Tadi kamu juga akan mengatakan sesuatu,
sekarang giliranmu...
YUSUF
Aku mendengar Kaisar Agustus telah memerintahkan semua
warga di dunia untuk melakukan cacah jiwa. Aku berencana mengajakmu untuk cacah
jiwa di Betlehem (?). Ini kesempatan yang baik, agar siapapun bisa tercatat,
yang terpecah dapat dipertemukan kembali.
MARIA
Kapan kita berangkat?
YUSUF
Bagaimana kalau besok?
MARIA
Baiklah, Yusuf.
YUSUF
Menurutmu, kapan waktunya kamu akan melahirkan?
Maksudku, kita akan segera pulang supaya kamu bisa melahirkan di tempat yang
nyaman di sini.
MARIA
Aku tidak tahu, Yusuf. Tapi aku mau melakukan
perjalanan untuk cacah jiwa ini, bersamamu. Kamu tidak usah terlalu
mengkhawatirkan aku.
YUSUF
Terimakasih Maria. (PAUSE) Kalau begitu, sekarang
istirahatlah...
MARIA MENGANGGUK. YUSUF
MEMBANTU MEMAPAH MARIA HINGGA BERDIRI. KEMUDIAN SAMBIL MELETAKKAN KAIN
SULAMANNYA DI ATAS MEJA, MARIA YANG PERUTNYA TELAH SEMAKIN BESAR, BERJALAN
MENUJU KAMARNYA. YUSUF MEMPERHATIKANNYA.
SCENE 05
HERODES KEDATANGAN TIGA
ORANG MAJUS: BALTAZAR, MELKIOR DAN GASPAR
TIGA ORANG MAJUS SUDAH
MENGHADAP HERODES. SEMENTARA DI SISI KANAN
BERDIRI SEORANG IMAM KEPALA DAN BEBERAPA PRAJURIT.
HERODES
Jadi kalian sampai di Yerusalem ini mengikuti petunjuk
Bintang Timur?
BALTAZAR
Benar sekali, Yang Mulia. Kami telah melakukan
perjalanan jauh dari hingga tiba di Yerusalem ini, berkat petunjuk Bintang
Timur.
HERODES
Hmm... Siapa tadi namamu? Bal... Bal...Abal Abal Abal
Abal….
BALTAZAR
Baltazar, Yang Mulia.
HERODES
Namamu sulit sekali untuk diucapkan. (KEPADA IMAM
KEPALA) Apa arti Baltazar?
IMAM KEPALA TERKEJUT DAN TERGERAGAP TIBA-TIBA DIBERI
PERTANYAAN.
IMAM KEPALA
Yang Mulia, saya belum pernah mendengar nama seperti
itu. Akan saya coba cari, sebentar Yang Mulai... (MEMBUKA KITABNYA)
HERODES
Ah, dasar goblok.(KEPADA ORANG MAJUS) Seberapa penting
Bintang Timur itu bagi kalian?
MELKIOR
Yang Mulia, kemunculan bintang Timur itu sangat penting.
Tidak hanya sekedar memberi petunjuk arah kepada kami, tetapi juga mempunyai
makna yang Sangat penting bagi kami. E.. Lebih tepatnya, bagi seluruh dunia.
HERODES
Jangan banyak cingcong dan berputar-putar begitu
penjelasannya.
Sangat penting - sangat penting... Yang sangat penting
itu apa?
KETIGA ORANG
MAJUS
Pertanda lahirnya seorang pangeran.
GASPAR
Bayi itu sudah dilahirkan, dan kelak Ia akan menjadi
pemimpin besar
untuk seluruh umat manusia, Yang Mulia.
HERODES
Seorang raja, begitu?
KETIGA ORANG
MAJUS
Benar, Yang Mulia.
HERODES
(TERTAWA) Hidup kalian ternyata dipenuhi ilusi,
tahayul...haluuu...
Kalian melihat sendiri, akulah raja di sini. Dan
kalian juga melihat, aku belum memiliki putra mahkota. (TERTAWA) Bintang Timur
itu hoax!! Kalau toh benar ada bintang Timur, apa yang dikabarkannya
semata-mata hoax. Kalian tertipuuu....
IMAM KEPALA
Yang Mulia, mohon ijin bicara...
HERODES
Nanti dulu...
IMAM KEPALA
Baik, Yang Mulia
HERODES
Kapan bayi itu dilahirkan?
BALTAZAR
Menurut penafsiran kami, anak laki-laki itu dilahirkan
pada saat Bintang Timur muncul dalam penglihatan kami, Yang Mulia.
HERODES
Bah! Bayi itu laki-laki?!
IMAM KEPALA
Yang Mulia, menurut Taurat, memang benar ada tertulis:
Inilah firman Tuhan kepada Mikha, “Tetapi engkau, hai
Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan
bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah
sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
HERODES
Cukup! Kamu orang yang aku percaya,
tetapi kenapa semua ucapanmu selalu tidak benar di
mataku?
Kiranya aku sudah cukup mengerti maksud kedatangan
kalian kemari.
(KEPADA IMAM KEPALA) Antar mereka ke Puri untuk makan
dan beristirahat.
(KEPADA ORANG MAJUS) Apabila
besok kalian hendak meneruskan mencari dimana bayi itu dilahirkan, silakan.
Kalau perlu, sediakan pengawasan untuk mereka hingga sampai di tujuan. Tapi
jangan lupa, sesudah itu beritahukanlah kepadaku apa yang kalian saksikan, agar
aku juga bisa datang dan memberikan salam.
KETIGA ORANG
MAJUS
Yang Mulia, tidak usah ada pengawalan. Biarlah kami
bertiga saja yang pergi melanjutkan perjalanan. Kami yakin kami akan dapat
bertemu apabila saatnya tiba.
KEMUDIAN MEMBUNGKUK MEMBERI SALAM UNTUK KEMUDIAN
PERGI. BARU BEBERAPA LANGKAH, HERODES
BERKATA LAGI:
Baiklah... Tapi jangan
lupa....
Anggur Roma yang hangat di istana ini, akan menunggu
kalian kembali ke sini...
KETIGA ORANG MAJUS PERGI DARI HADAPAN
HERODES.
HERODES
LANGSUNG MARAH-MARAH KEPADA ORANG-ORANG
Kenapa kamu diam saja kalau tahu ada nubuat nabimu
seperti itu?! Ini sudah tidak benar. Tidak ada yang bisa duduk di singgasanaku,
selain Herodes sendiri!
Aku sudah susah payah membangun negeri ini, banyak
infrastruktur, banyak pelayanan-pelayanan publik, banyak bantuan-bantuan
sosial, sekolah-sekolah digratiskan... Ini balasan Israel kepadaku?!
Kabar ini buat Herodes adalah ancaman serius. Hanya
Herodes yang telah dan akan menjadi raja di sini untuk selama-lamanya.
IMAM KEPALA
Yang Mulia. Mohon jangan emosi begini. Nanti malah
semakin tidak karuan. Orang-orang di istana akan geger, dan keamanan
pembangunan menjadi tidak menentu.
Sebaiknya yang muia tetap berpikir dengan tenang dan
dingin.
HERODES
Ini saranmu yang paling aku suka, Mbah.
Dan inilah titahku, titah yang keluar dari pikiran
tenang dan dingin:
Panglima, turunkan semua prajuritmu ke seluruh penjuru
negri. Bunuh semua bayi laki-laki yang dilahirkan tiga tahun terakhir ini!
IMAM KEPALA
Yang Mulia!
HERODES
Laksanakan, atau kepalaku yang jadi gantinya!
PANGLIMA MEMBUNGKUK HORMAT, LALU BERSAMA BEBERAPA
PRAJURIT BERGEGAS PERGI KELUAR.
HERODES
Mimpi apa aku semalam....
IMAM KEPALA
Semalam Yang Mulia begadang bersama saya di balkon
Utara, jadi pasti semalam tidak bermimpi karena Yang Mulia tidak tidur...
HERODES
Diaaaaaammmm!!
LAMPU PANGGUNG PADAM.
MUSIK IKUT MEMANASKAN SUASANA.
SCENE 06
PANGGUNG KEMBALI TERANG
DAN NAMPAK BEBERAPA RUMAH DENGAN. ADA ORANG YANG DATANG DAN MASUK RUMAH LALU
MENUTUP PINTU, ADA BEBERAPA ORANG TENGAH BERBINCANG DI SISI YANG LAINNYA. TAPI
KEMUDIAN MALAM SEMAKIN LARUT, DAN ORANG-ORANG MULAI MASUK RUMAH MEMBAWA LAMPU.
SUASANA DI LUAR SEMAKIN SUNYI DAN GELAP. SEMENTARA DI LANGIT BINTANG-BINTANG
BERTABURAN.
YUSUF MENUNTUN KELEDAINYA
DIMANA MARIA NAIK DI ATASNYA. SEKALI TERDENGAR MARIA MERINTIH KESAKITAN,
SEPERTINYA HENDAK MELAHIRKAN.
YUSUF
Maria, bertahan sebentar lagi, ya.
Kita harus menemukan tumpangan, untuk tempatmu
melahirkan.
MARIA HANYA MENGANGGUK.
KEMUDIAN MERINTIH. TIDAK ADA KELUHAN, TIDAK ADA UCAPAN PROTES. MARIA HANYA DIAM
MENGIKUTI APA YANG DISARANKAN YUSUF, SISANYA IA MERINTIH DEMI SAKIT YANG LUAR
BIASA KARENA PERSALINANNYA HAMPIR TIBA.
YUSUF
Kita tidak mungkin kembali ke rumah malam ini.
Jaraknya terlalu jauh. Tunggu sebentar, pasti ada orang baik yang mau menerima
kita untuk menumpang sementara.
YUSUF
MENDEKATI PINTU SEBUAH RUMAH DAN MENGETUK PINTUNYA.
Assalamu'aiaehem....
SETELAH BEBERAPA KALI
KETUKAN DAN SALAM, DARI DALAM KELUAR SEORANG IBU.
YUSUF
Salam, Ibu. Maaf, istri saya hendak melahirkan.
Bolehkah kami menumpang di rumah ibu untuk malam ini
saja?
IBU
(MEMPERHATIKAN YUSUF DARI BAWAH KE ATAS DARI ATAS KE
BAWAH, DAN KEMUDIAN YAKIN YUSUF TIDAK PUNYA UANG)
Aduuh, sayang sekali. Kami punya tiga kamar yang
kosong biasanya, tapi kebetulan tadi sore anak-anak dan menantu pulang ke sini.
Semua kamar sudah terisi. Coba cari yang lain saja, ya...
YUSUF
Ambillah keledai saya, dan mohon kami diberi tumpangan
semalam ini saja.
IBU
Mau melahirkan dimana, di dalam tidak ada kamar yang
kosong.
Sudah sana cari yang lain. Sudah dibilangi malah
ngeyel...
(KEMUDIAN MASUK RUMAH DENGAN MEMBANTING PINTU)
YUSUF BERGEGAS MENDEKATI
MARIA YANG TERLIHAT SEMAKIN LEMAH.
YUSUF
Tidak ada yang mau menerima kita. Entah kenapa? Sabar,
ya...
Aku akan mencari rumah yang lainnya.
MEREKA KEMUDIAN BERJALAN
LAGI, MENUJU SEBUAH RUMAH YANG LAIN.
YUSUF KEMBALI MENGETUK
PINTU. HANYA SEKALI MENGETUK, SEORANG LELAKI KELUAR DARI DALAM RUMAH.
BAPAK
Ini jam berapa, ngganggu tidur saja! Awas kalau
ketuk-ketuk pintu lagi!
YUSUF KEMBALI MENDEKATI
MARIA, DAN BERJALAN LAGI. DI SEBUAH SUDUT ADA ANAK PEREMPUAN KECIL LAGI
DUDUK-DUDUK BERSAMA NENEKNYA.
YUSUF
Salam...
ANAK
PEREMPUAN
Salam...
NENEK
Kalian siapa? Sepertinya bukan orang sini?
YUSUF
Saya Yusuf, dan ini istri saya, María.
(KEPADA ANAK PEREMPUAN) Kamu belum tidur jam segini,
sayang?
ANAK
PEREMPUAN
Belum. Kami lagi menunggu ayah dan ibu pulang dari
kota. Ayah dan Ibu akan membelikan hadiah buatku.
NENEK
Tapi mungkin juga tidak pulang malam ini.
Tidak aman untuk bepergian jauh malam-malam begini.
Kalian mau kemana?
YUSUF
Nek, istri saya akan melahirkan.
Bolehkah kami ikut menumpang di dalam rumah untuk
Maria melahirkan?
ANAK
PEREMPUAN
Mau melahirkan? Berarti akan punya adik?
Boleh. Kenapa tidak.
Boleh ya, Nek?
NENEK
Ehm... di sudut desa kami punya rumah sederhana
untuk naungan ternak-ternak kami. Menginaplah di sana,
ya..
ANAK
PEREMPUAN
Kenapa di sana, nek? Di sana jauh, dan sepi. Kasihan.
Di dalam rumah saja. Ayah dan Ibu pasti juga akan
sampai rumah besok sore.
NENEK
Sudah, kalau kalian mau, kalian boleh ke sana.
YUSUF
Baiklah, Nek. Terimakasih.
LALU NENEK ITU MEMBERIKAN
LAMPU UNTUK PENERANGAN KEPADA YUSUF. NENEK DAN ANAK PEREMPUAN ITU MASUK RUMAH.
YUSUF
Kita akan ke sana, María. Tahan sebentar...
Aku akan sedikit bergegas, ya. Agar bisa menyiapkan
tempat buatmu.
MARIA MENGANGGUK. LALU
MEREKA MENUJU KE TEMPAT ITU. LAMPU MEREDUP DAN KEMUDIAN GELAP.
MUSIK IRINGAN LAGU,
KEMUDIAN PANGGUNG MEMPERLIHATKAN AKTIVITAS YUSUF YANG KESANA-KEMARI
MEMPERSIAPKAN PERSALINAN. MEMINDAHKAN JERAMI, MEMBERSIHKAN TEMPATNYA,
MENYIAPKAN KAIN LAMPIN DAN PALUNGAN, SAMBIL BERNYANYI.
(BERNYANYI)
Kebahagiaan mengalahkan penderitaan.
Inilah yang kurasakan.
Aku orang biasa, tak ada yang istimewa
Sebab kasih-Mu hatiku melambung bahagia
Di tiap tarikan nafasku, kau pun kukasihi
Sebagai rohku sendiri
Kau telah meraja, memenuhiku di sgala (TERDENGAR
TANGIS BAYI)
Anakku Anak Tuhanku selamat datang
Refr:
(SAAT INI
MASUK PARA GEMBALA DAN ORANG MAJUS)
Noel.... Noel....
Noel... Noel...
YUSUF MENERIMA KEDATANGAN
PARA GEMBALA DAN ORANG MAJUS. KEMUDIAN YESUS MENGGENDONG BAYI ITU, DAN MARIA
TURUT BERJALAN DI SAMPINGNYA MENUJU KE TENGAH ANTARA ORANG-ORANG.
SCENE 07
SETING BERGANTI RUMAH
IBADAT. YUSUF DAN MARIA MEMBAWA YESUS KE RUMAH IBADAT DISUNAT, KEMUDIAN SIMEON
BERNUBUAT.
YUSUF
Maria, genap 8 hari sudah umur
anak kita. Sesuai Hukum Taurat, kita akan mempersembahkanNya kepada Tuhan di
Bait Allah. Sebab seperti sudah ada tertulis, “semua anak Laki-laki sulung
harus dikuduskan bagi Allah”.
YUSUF LALU MENGGENDONG BAYI
YESUS, DAN BERKATA:
Dan aku, Yusuf, menamaimu
Yesus.
MARIA
Ya, Yusuf. Apa kau sudah
siapkan sepasang burung tekukur
dan sepasang merpati sebagai
persembahan kurban?
YUSUF
Sudah aku siapkan, María.
MARIA DAN YUSUF KEMUDIAN
MELANGKAH LEBIH MASUK KE DALAM BAIT ALLAH, DIMANA SEORANG TUA BERNAAM SIMEON
TELAH ADA DI SITU. BEGITU MELIHAT MARIA DAN YUSUF, SIMEON GIRANG MENYAMBUT NYA.
IA MEMINTA BAYI ITU DARI
TANGAN YUSUF, KEMUDIAN MENATANGNYA, DAN BERKATA.
SIMEON
Sekarang Tuhan, biarkanlah
hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera,
sesuai dengan firman-Mu. Sebab
mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di
hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa
lain dan menjadi kemuliaan bagi bangsa-Mu, Israel.
LALU SIMEON MEMBERKATI MARIA
DAN YUSUF, MEREKA BERDUA HERAN.
SIMEON
Sesungguhnya Anak ini
ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan
untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan. - dan suatu pedang akan
menembus jiwamu sendiri - Supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.
KEMUDIAN TIBA-TIBA DI BAGIAN LATAR BELAKANG NAMPAK LIDAH API YANG YANG
MENYAMBAR. SETTING KEMUDIAN BERGANTI KE ISTANA HERODES.
SCENE 08
PANGGUNG GELAP - PERTUNJUKAN SHILUET:
HERODES MEMERINTAHKAN UNTUK MEMBUNUH SEMUA BAYI
LAKI-LAKI. KEMUDIAN NAMPAK PARA PRAJURIT MEREBUT BAYI, MEMBUNUHNYA. ADA PULA
YANG BERLARI DIKEJAR-KEJAR PRAJURIT. SUARA TANGIS BAYI, JERITAN PARA WANITA,
TERDENGAR MEMILUKAN DIMANA-MANA BERCAMPUR DENGAN TERIAKAN-TERIAKAN KERAS PARA
PRAJURIT. “INI PERINTAH YANG MULIA!!” MUSIK KUAT DAN PANAS.
KEMUDIAN MUSIK PELAN, TINGGA KILATAN CAHAYA MERAH DARI API YANG MENYALA
MASIH TERASA, DI BAGIAN BELAKANG, SHILUET MASIH NAMPAK, DENGAN GERAKAN YANG
DIPERLAMBAT.
SAAT ITULAH PANGGUNG, DI SEBUAH SUDUT YANG KECIL, TERLIHAT MARIA TIDUR
DI DEKAT PALUNGAN, KEMUDIAN TAK JAUH DARI MEREKA TERLIHAT JUGA YUSUF. MEREKA
TIDUR DENGAN PULASNYA, KETIKA MALAIKAT TUHAN DATANG KE DALAM MIMPI YUSUF.
MALAIKAT TUHAN
Yusuf, bangunlah. Ambillah
Anak itu dan Ibu-Nya.
Larilah ke Mesir dan tinggallah
di sana sampai aku berfirman kepadamu.
Karena Herodes mencari Anak
itu dan membunuh Dia.
SEGERA SETELAH MALAIKAT TUHAN MENGHILANG, YUSUF BANGUN DARI TIDURNYA. IA
KEMUDIAN MEMBANGUNKAN MARIA, KEMUDIAN MEMBAWA BAYI DAN PERBEKALAN SEADANYA
KELUAR DARI TEMPAT ITU UNTUK MENYINGKIR KE MESIR.
SCENE 09
YESUS (12 TAHUN) DALAM
BAIT ALLAH
AHLI TAURAT
1
Siapakah Kau?
YESUS
Aku adalah seorang putera Israel,
yang telah datang untuk menggenapi apa yang ditetapkan
Hukum Taurat.
AHLI TAURAT 2
Siapakah nama-Mu?
YESUS
Yesus dari Nazaret.
AHLI TAURAT 3
Tanyakan sesuatu kepadanya.
AHLI TAURAT 1
Berdasarkan apakah Kau berani menyatakan keyakinan-Mu?
YESUS
Tidak ingatkah kalian akan bintang yang dilihat oleh Para Majus dari Timur
dan berhenti di atas langit di Betlehem sebagai tempat
kelahiran Mesias,
putra dari putera Yakub, melalui Daud yang dari
Betlehem?
AHLI TAURAT 3
Maksud-Mu Mesias dilahirkan di Betlehem?"
YESUS
Ya.
AHLI TAURAT 1
Nak, siapakah yang mengajari-Mu perkataan-perkataan itu?
YESUS
Roh Allah. Aku tak memiliki guru manusia.
Ini adalah Sabda Allah yang berbicara kepada kalian
melalui bibir-Ku.
LALU MASUKLAH MARIA DAN
YUSUF YANG SUDAH TIGA HATI MENCARI-NYA.
MARIA
Yesus, anakku, mengapa Engkau
berbuat seperti demikian terhadap kami?
Ayah-Mu dan aku, dengan cemas
mencari-Mu.
YESUS
Mengapa kamu mencari Aku?
Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku
harus berada di dalam rumah Ayah-Ku?
YUSUF MENDEKATI MARIA YANG
TERTUNDUK MENDENGAR JAWABAN YESUS.
Maria, kita bersyukur telah
menemukan-Nya kembali.
Tidak perlu lagi cemas dan
sedih hatimu.
KEPADA YESUS
Ayo, Nak, kita pulang ke
rumah.
Aku akan banyak mengajarimu
ketrampilan.
YESUS
Baik, Ayah.
YUSUF
Aku akan mengajarimu bagaimana
mengetam kayu, menggergaji, merancang bangunan dan peralatan rumah tangga.
Sampai suatu saat Kamu juga akan mampu membuat sebuah rumah yang kokoh dan
indah pula.
YESUS DAN YUSUF TERSENYUM.
KEMUDIAN MEREKA BERTIGA PULANG KE NAZARETH.
SCENE 10
MUSIK
INTRO LAGU, MASUK.
LAYAR ADALAH AIR SUNGAI YANG MENGALIR TENANG, LALU CAKRAWALA LUAS DI
DUAPERTIGA BAGIAN ATASNYA.
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN MUNCULLAH YUSUF TENGAH BERLARI, KEMUDIAN DI
BELAKANGNYA YESUS TERLIHAT MENGEJARNYA. MEREKA BERDUA TENGAH BERMAIN BERSAMA DI
TEPI SEBUAH SUNGAI.
SEIRING LAGU MASUK, DUAPERTIGA BAGIAN ATAS SUNGAI YANG BERGAMBAR
CAKRAWALA, PELAHAN NAMPAK REKAMAN AKTIVITAS YUSUF DAN YESUS TENGAH MENGAJARI
MENGETAM, MENGGERGAJI, MENGUKUR BATANGAN-BATANGAN KAYU, MEMBENTANGKAN TALI
UKURAN BERSAMA. SESEKALI YUSUF MEMBERITAHU BEBERAPA HAL PENTING UNTUK
DIPERHATIKAN. SESEKALI YUSUF MENUNJUKAN HASIL YANG LUCU (MISAL: KAYUNYA JADI
BENGKOK), LALU MEREKA BERDUA TERTAWA. DAN SETERUSNYA.
SEIRING TAYANGAN ITU, TERDENGAR MARIA BERNYANYI DAN MASUK KE PANGGUNG.
Tuhanku, betapa
penuh syukurku kepada-Mu
Semua yang terjadi
atas kehendak-Mu
Sempurna… Oh,
sempurna.
Yusufku, kaulah
bayang-bayang Tuhan-ku
Menjaga memelihara
hidup kami semua
Dalam diam…kau
berkarya.
Refr:
Kau kunci, nubuat
para nabi tergenapi
Lembut hati dan
tulusmu, menaungi kami
Kau tak pernah
alpha kerjakan perintah-Nya
Percayamu pada
Tuhan sungguh luar biasa
SCENE 11
YUSUF
TELAH NAMPAK TUA, TERBARING DI SEBUAH RANJANG. MARIA BERDIRI DI DEKATNYA.
YUSUF
Kamu tidak usah sedih, Maria.
Hari ini, aku bahagia.
Perasaan yang sama dengan
hari-hari sebelumnya ketika aku bersamamu.
Selalu bahagia.
MARIA
Tetaplah bertahan, hidup
bersama kami.
Aku dan anakmu amat
mencintaimu.
YUSUF
Anak tunggalku, Yesus.
Tentu Kau dengar para malaikat
tengah bernyanyi.
(TERSENYUM)
Aku ingin menyanyikan sebuah
perkataan nabi, kepada-Mu:
“Janganlah kasih dan setia
meninggalkan Engkau.
Kalungkanlah itu
pada lehermu,
tuliskan itu pada
loh hatimu.
Engkau akan
mendapat kasih dan pengharapan
dalam pandangan
Allah serta sesama.”
Yesus, anakku. Terimakasih
atas kehadiran-Mu di dunia, untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosa.
SESUDAH BERKATA DEMIKIAN, YUSUF WAFAT. MARIA TAMPAK MENANGIS DAN YESUS
PUN TAMPAK SEDIH.
SCENE 12
YUSUF (ROHANI) NAMPAK DI ANTARA ORANG-ORANG
SAAT PENYALIBAN YESUS DAN MENEGUHKAN KETAATAN DAN KESETIAAN YESUS KEPADA BAPA,
HINGGA WAFAT DI KAYU SALIB.
(BERNYANYI)
Malam gelap
dan angkasa yang sunyi
Kudengar
zaitun menangis, daun-daun palma bersedih
Tetesan
airmata darah di tanah berbatu
Terasa
benar kematian di sepanjang jalan.
Kuat
tangan-Mu mengetam kerasnya kayu
Kau bangun
rumah yang baru, yang penuh damai dan kasih
Golgota,
Kau siapkan tangga cahaya ke surga
Aku di sini
menyertai, berduka dan nyeri rasanya
O.... Anak tunggalku....
Aku
bersamamu, di tiap bilur luka-Mu
Bangunlah
saat Kau jatuh
Bangun dan
kembalilah melangkah
Dan biarlah
aku merasai sakit dan perihnya
O... Anak
Tuhan ku...
Betapa
kasih-Mu, hingga serahkan nyawa-Mu
Mengalir
darah cinta-Mu
Membasuh dosa-dosa
kami semua
Dan
rinduku: selalu bersama-Mu selamanya
KEMUDIAN SEIRING
SELESAINYA “JALAN SALIB” HINGGA MELIHAT
MARIA MEMANGKU TUBUH YESUS YANG TELAH MATI, LAGU JUGA
SELESAI, LAMPU MEREDUP DAN PADAM.
+++
Tidak ada komentar:
Posting Komentar