05/06/12

Ada "Dhemit" di Praja Muda

Oleh. Syaiful Mustaqim


Jeritan histeris puluhan anak-anak muncul manakala bangsa demit bangkit dipanggung pertunjukan yang dibalut dengan koor lagu “sluku-sluku bathok”. Beberapa anak yang penakut berlari, ada pula yang sekadar menutup matanya. Sedangkan penonton yang lain meminta anak-anak untuk diam agar pertunjukan berjalan khidmah.

Ya, begitulah suasana pertunjukan “Dhemit” oleh Njawa Teater yang disuguhkan di pelataran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Praja Muda Jepara, belum lama ini.

Malam itu, boleh dibilang tidak seperti biasanya. Sebab, sudah beberapa bulan TBM Praja Muda “vakum” dengan kegiatan pentas. Pentas yang diselenggarakan kali pertama di tahun ini mengundang antusiasme penonton untuk nongkrong sejenak apalagi bersamaan dengan malam Minggu. Sejumlah warga yang kebetulan lewat Gang I Margoyoso melihat kerumuman massa lantas berhenti untuk turut menonton pertunjukan. Sehingga malam itu, kian riuh.

Suasana semakin gayeng manakala naskah teater karya Heru Kesawa Murti yang disutradarai Asa Jatmiko itu dibumbui dengan banyolan-banyolan segar meski muatannya serius mengangkat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Sebagai sutradara, Asa Jatmiko dalam situs pribadinya mengungkapkan tiga hal terkait pemilihan naskah karya penggiat Teater Gandrik Yogyakarta itu. Pertama, upaya untuk mempertahankan sejengkal lahan bagi kelestarian lingkungan. “Dengan sudut pandang yang berbeda yakni dari sisi para makhluk halus, Heru Kesawa Murti memotret gambaran mengenai pentingnya manusia menjaga lestarinya lingkungan,” ungkapnya.

Kedua, penghormatan terhadap lingkungan sebagai umpan balik positif untuk menjaga harmoni secara kultural dan spiritual. Melalui kacamata Heru yang agak lain, naskah ini ingin menyampaikan bahwa penting untuk membangun saling pengertian dan penghargaan antara kita sebagai manusia dengan lingkungan sebagai komunitas yang tak terpisahkan dengan kehidupan manusia.

Ketiga, menjadikan proses “Dhemit” sebagai nyawa baru proses berteater. “Kegairahan yang muncul ini diharapkan akan menjadi percikan api yang akan dibawa dalam kesegaran dan kegairahan kami berteater selanjutnya,” harapnya.

Asyari Muhammad selaku penanggung jawab TBM Praja Muda menyambut positif komunitas yang bermaksud pentas di taman bacanya. Njawa Teater merupakan komunitas kesekian kali yang manggung di Praja Muda. “Pentas-pentas tersebut semoga saja menjadi nafas pendidikan bagi masyarakat,” pintanya.

-tulisan ini dicontek dari blognya Syaiful Mustaqim-

Tidak ada komentar:

SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA

  SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...