09/04/12

Embun Tajalli


Judul Buku : Embun Tajalli; Seikat Sajak dan Cerpen Penulis Yogyakarta; Penyair Tamu dari Singapura
Penyunting : Asa Jatmiko, Endang Susanti Rustamaji, Mustofa W. Hasyim, Sigit Sugito, Sri Wintala Achmad, dan Teguh Winarsho AS
Penerbit : Divisi Sastra Indonesia Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XII bekerja sama dengan Yaysan Aksara Indonesia
Tahun : 2000
Tebal : 253
ISBN : 979-95817-9-5

Lahirnya antologi sajak dan cerpen Embun Tajalli, yang menghimpun karya-karya penyair Yogyakarta dan Singapura ini, sungguh di luar dugaan. Ini bukan lagi sesuatu yang mustahil, malah sebuah mimpi yang benar-benar menjadi kenyataan. Kelahiran antologi ini bukan saja dilihat sebagai gabungan usaha murni, tapi jalinan ukhuwah yang akan berterusan bak kata puitis Masuri S.N., “Selagi hayat dikandung badan.” Kami sangat gembira dengan lahirnya antologi puisi dan cerpen ini dan juga berharap semoga di Singapura suatu hari nanti, akan juga dapat berbuat usaha yang sama seperti ini.”
(Johar Buang, Masuri S.N., dan Djamal Tukimin)

Buku ini terdiri dari empat bagian. Bagian pertama berisi sajak-sajak penyair Yogyakarta, yakni Abdul Azis Sukarno, Abdul Wachid BS, Akhmad Muhaimin Azzet, Akhmad Sekhu, Amien Wangsitalaja, Aning Ayu Kusuma, Arief Fauzi Marzuki, Bambang JP, Bambang Widiatmoko, Binhad Nurrohmat, Boedi Ismanto SA, Didik Komaidi, Edi Lyrisacra, Evi Idawati, Fauzi Absal, Hamdy Salad, Hardiyanto, Hari Leo Aer, Hazwan Iskandar Jaya, Iman Budi Santosa, Joko Pinurbo, Kuswahyo SS Raharjo, Kuswaidi Syafi’i, Kodirun Yahya, Mathori A Elwa, Marcellus Nur Basah, Marhalim Zaini, Mustofa W Hasyim, M. Fuad Riyadi, M. Haryadi Hadipranoto, Nurla Gautama (Nurel Javissyarqi), Otto Sukatno CR, Raudal Tanjung Banua, Salman Yoga, Santosa Warna Atmaja, Sigit Sugito, Sri Hartati, Sri Wintala Achmad, Ulfatin Ch, Wildan Em Asrori, dan Zainal Arifin Thoha.

Bagian kedua berisi sajak-sajak penyair Singapura, yakni Djamal Tukimin, Djohar Buang, dan Masuri S.N.

Mulai sini cari dulu di FB:Bagian ketiga berisi cerpen cerpenis Yogyakarta, yakni Abidah El Khalieqy, Agus Noor, Aprinus Salam, Arwan Tuti Artha, Edi AH Iyubenu, Endang Susanti Rustamaji, Erwito Wibowo, Joni Ariadinata, R. Toto Sugiarto, Satmoko Budhi Santosa, Sunardi D. Suwito, Teguh Winarsho AS, dan Whani Darmawan.

Buku itu dicetak terbatas oleh Divisi Sastra Indonesia Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XII bekerja sama dengan Yaysan Aksara Indonesia pada tahun 2000. Saat ini sudah tidak ditemukan di pasaran. Waduh, sayang sekali ya, Mbak Ambar. Tapi, untuk kepentingan dokumentasi, hampir semua penulis yang terlibat di dalamnya rata-rata masih menyimpannya.(Azzet)


-----------------------------
Catatan: tulisan ini saya ambil dari blog-nya Kang Akhmad Muhaimin Azzet. Terimakasih, ya Kang.

Tidak ada komentar:

SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA

  SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...