03/04/12

Tentang "Malam Sampai Malam"

Oleh Fina Amalia

Tulisan ini saya ambil dari tulisan Fina Amalia di KOMPASIANA | FIKSI | 26 February 2012 | 20:0378


Kisah ini sebenarnya merupakan sinopsis dari naskah yang baru-baru ini dipentaskan oleh UKM Teater di kampus saya, Universitas Atmajaya Yogyakarta dalam rangka kegiatan studi pentas. Naskah dengan judul Malam Sampai Malam ini dibuat oleh Asa Jatmiko dan diadaptasi oleh senior saya di teater, Mas Denit. Pementasannya sendiri dilakukan pada tanggal 24 Februari 2012 lalu di Gedung Societet Military Taman Budaya Yogyakarta. Sinopsis yang saya tulis di sini merupakan hasil adaptasi dari pementasan kemarin, bukan sinopsis naskah asli.

Naskah “Malam Sampai Malam” ini bercerita tentang sebuah keluarga di Jawa. Kepala keluarga ini adalah Ramones Haryo, seorang pria rantau dari daerah Indonesia Timur. Di Jawa ia bertemu dan jatuh cinta dengan perempuan Jawa yang cantik, Marti. Mereka mengikat cinta di usia muda. Dari pernikahan itu mereka dikaruniai tiga orang anak, yang tertua seorang anak laki-laki bernama Nendra. Anak kedua dan ketiga perempuan, yaitu Intan dan Santi. Nendra pada mulanya anak yang baik dan sangat mengidolakan ayahnya. Intan, adalah sosok anak perempuan yang cantik dan menjadi idola di kalangan pria, namun nasib baik tak berpihak padanya. Santi sendiri merupakan anak perempuan yang begitu lugu dan polos.

Suatu ketika, takdir buruk menimpa keluarga ini. Sang ibu, Marti, yang merupakan keturunan ningrat terlalu sibuk mengurusi pekerjaannya sebagai seorang pebisnis. Karena kesibukannya, ia lalai menjalankan tugas sebagai istri dan ibu. Ketika Marti pergi ke luar kota, Haryo yang merasa kesepian pun terjerat nafsu setan. Anak perempuannya, Intan, ia perkosa. Saat itu Nendra dan Santi sedang berlibur di rumah nenek mereka. Di rumah mereka hanya ada Yu Tinem, pembantu mereka yang langsung meminta dipulangkan ke desa setalah memergoki Ramones Haryo melakukan perbuatan bejat tersebut. Karena perbuatan itu, Haryo dijebloskan ke penjara selama lima tahun.

Dalam kurun waktu lima tahun itu, keluarga Ramones Haryo berada dalam kondisi buruk. Nendra, si anak sulung berubah menjadi seorang pemberontak. Ia kerap mabuk-mabukan, keroyokan, bahkan tak lagi menaruh sopan santun kepada orang tua. Baginya, sosok ayah yang yang dia idolakan justru menjadi pihak yang telah membuatnya hancur dan berubah. Di dalam hatinya tumbuh dendam kepada ayahnya dan hasrat untuk membunuhnya. Intan sebagai korban kejadian itu terpaksa melewati hari-hari berat. Sempat ia mengandung, namun ibunya, Marti, memaksanya untuk menggugurkan kandungannya demi menjaga nama baik keluarga. Namun bertahun-tahun ia lewati, Intan menemukan sosok pria yang siap menerima dirinya apa adanya, yaitu pria rantau dari Medan, Rafel. Santi sebagai anak bungsu tak pernah diberitahu tentang kejadian itu. Semua anggota keluarga menyembunyikannya. Marti sendiri menjadi rapuh seketika, ia merasa begitu berdosa dengan semua anggota keluarga. Ia sering menyalahkan dirinya atas kejadian itu. Di satu sisi ia masih sulit menerima kejadian itu, namun di sisi lain ia begitu merindukan Ramones Haryo walaupun setan sempat membutakan hati Haryo. Di tengah gejolak dalam keluarga Ramones Haryo, muncul sosok Parmin sebagai pembantu menggantikan Yu Tinem. Parmin adalah sosok pembantu yang selalu siap mendengarkan keluhan dari majikannya, mulai dari Marti sampai Santi. Ia bahkan sosok pembantu yang bisa menghibur para majikannya.

Kisah ini berujung dengan pulangnya Haryo ke rumah mereka setelah dibebaskan dari penjara. Namun Nendra masih tak bisa menerima kepulangan ayahnya. Keinginan membunuh ayahnya juga masih kuat. Di saat anggota keluarga yang lain sudah memaafkan Ramones Haryo dan dengan lapang dada menerima kepulangannya, Nendra yang begitu dendam pun membunuh ayahnya tepat di depan seluruh anggota keluarga Ramones Haryo. Penyesalan datang ketika di ujung kematiannya, Haryo berkata, “Ayah mencintai kalian semua.”

#malamsampaimalam

Saya sebagai penulis naskah MALAM SAMPAI MALAM tersebut, mengucapkan banyak terimakasih atas apresiasinya, juga kepada sahabat-sahabat Teater Lilin - Universitas Atmajaya Yogyakarta dan seluruh sahabat yang telah kembali berproses dan menyelami dengan tekun naskah yang saya tulis pada 1996-an tersebut.

Tidak ada komentar:

SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA

  SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...