07/05/12

Anak Perempuan, Kecil

Sudah semenjak pagi, seorang suami dari karyawati di tempatku bekerja, menunggu kami bertiga. Jam 9, kami bertiga diharapkan dapat menghadiri ritual sebagaimana yang diminta sang suami tadi. Tetapi, tidak mungkin kami bertiga pergi meninggalkan kerja pada jam yang sama pula.

Akhirnya, sebagai satu-satunya jalan, begitu selesai kerja, aku yang ditugaskan ke rumah keluarga itu. Anak kecil, perempuan, yang merasuki karyawatiku menyambutku. Dengan mengajakku senyum dan bersalaman. Itu kata orang-orang di situ, tetapi sungguh aku hanya melihat seorang perempuan, karyawatiku, tergolek lemas di atas tempat tidur. Tapi memang, sepasang matanya, merah dan tajam, menatap ke arah mana saja sesukanya.

Anak kecil perempuan, begitu mengenalku. Seperti pengakuannya, ia selama ini bermukim di salah satu kamar toilet di tempat kerjaku, maka jelas dia sangat mengenalku. Bahkan beberapa kalimat pujian untukku terlontar dari mulut karyawatiku. Ah, pujian dari dunia lain, desisku dalam hati. Sudahlah, sebaiknya kau kembali ke tempatmu. Biarkan karyawatiku kembali menjalani hari-harinya kembali dengan sehat.

Seorang kyai yang dijemput suaminya, telah datang. Upacara pun langsung dilaksanakan. Sebuah ingkung ayam dan makanan lain, lengkap, disajikan. Lalu doa-doa didaraskan. Aku menangis melihat semua peristiwa ini. Entah sebabnya.
Di tengah perjalanan doa, tiba-tiba karyawatiku terbangun, dan teriak menyebut nama Tuhan. Dia telah kembali, desis kakak perempuannya. Dan pelan-pelan ia ikut berdoa bersama kami. Anak kecil, perempuan, telah rela melepas, dan mengembalikan karyawatiku seperti sedia kala.

Dia menatapku, lalu tiba-tiba menangis, dan mengulurkan tangannya meminta maaf kepadaku. Aku tak mengerti, tapi aku menerimanya, dan menguatkan dirinya bahwa semua beban telah lepas. Hendaklah kuat dan kembali hidup.
(aj)

Tidak ada komentar:

SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA

  SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...