11/05/12

Perhatian

Mungkin masih ada yang ingat, beberapa pengalaman kita sewaktu kita masih kanak-kanak. Bagaimana kita berperilaku, dengan dorongan naluriah seorang anak tentunya, yang ujung-ujungnya adalah kita meminta untuk diperhatikan. Dan kita akan senang apabila sesudahnya yang kita dapat adalah pujian, tepuk tangan, atau terpenuhinya keinginan kita akan sesuatu kala itu.

Nikmat. Dan semenjak itu, kebutuhan untuk diperhatikan, seringkali jauh lebih besar daripada keinginan untuk memperhatikan. Kadang-kadang secara tidak sadar, dia muncul dalam kehidupan dewasa, kita saat ini. Hanya saja, saat ini wilayahnya lebih luas, tidak hanya dalam lingkup keluarga, juga di lingkungan kerja, kelompok teater dan di lingkungan masyarakat.

Ketika kita kanak-kanak, kita bergantung sepenuhnya kepada orangtua. Apresiasi dan respon mereka terhadap kita, menjadi elemen penting yang turut menentukan hari-hari kita selanjutnya. Sekarang, lingkungan kerja, para personel dalam kelompok teater dan masyarakat, yang menjadi 'orangtua' bagi sikap, perilaku dan cara berpikir kita (secara sosial). Kita, mau tidak mau harus tunduk pada norma sosial yang berlaku, karena di situ ada kebenaran-kebenaran dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah disepakati. Ini tidak berarti bahwa kebenaran yang diyakini secara pribadi hilang. Tidak. Ia masih hidup, karena berakar pada iman, kepercayaan dan cinta.

Akan tetapi, menurut saya, akan lebih baik ketika kebutuhan diperhatikan lebih kecil daripada keinginan untuk memperhatikan. Karena di situlah terdapat upaya saling bangun, saling menguatkan dan maju bersama. Pada saat kita dewasa seperti sekarang, kebutuhan untuk diperhatikan yang terlalu besar lebih banyak akan memperlebar kesenjangan sosial, menjauhkan keakraban dan sekonyong-konyong kita menjadi pribadi yang egois.

Kita akan melihat, bagaimana buah dari keinginan memperhatikan itu, jauh lebih bermakna, bagi hidup dan kehidupan.-aj-

Tidak ada komentar:

SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA

  SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...