12/05/12

Syukuran

Malam ini kami diajak pesta syukuran. Apa yang dicita-citakannya selama ini telah berhasil. Lalu sebagai tanda syukur, ia mengajak kami makan-makan.

Kemarin, aku dan rekan sekantor juga diajak makan-makan sama Pak Boss. Masing-masing satu mangkuk bakso. Katanya, sebagai tanda syukur bahwa kita telah berhasil melewati 'masa-masa sulit'.

Dua minggu yang lalu, saya disuguhi satu paha ayam, lengkap juga dengan sayur gori dan lauk lainnya. Siang itu, makan-makan kami diujubkan sebagai tanda syukur seluruh keluarga bahwa ibunya telah berhasil lepas dari beban yang membelenggunya.

Tanda syukur, kemudian memang diwujudkan dalam bentuknya yang paling nyata, yakni : makan-makan bersama. Meskipun hal ini bukan hakiki, karena tanda syukur yang paling utama adalah kepada Hyang Widhi, Pencipta Hidup ini.

Dan, lebih dalam sedikit, bahwa dibalik peristiwa makan-makan tersebut, sebenarnya juga merupakan perwujudan sikap rela mempersembahkan pengorbanan, menurutku. Inilah yang menurut saya menjadi penting.

Di balik syukur yang ditandakan, terbawa serta pengorbanan. Yakni: mau mengeluarkan rupiah, mau repot menyambangi keluarga lain dan tetangga, dan tidak pernah dihitung berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sebuah peristiwa syukur.

Oleh karena itu, adat kita yang sungguh baik ini, sesungguhnya juga ingin mengingatkan kita, apakah selama ini kita telah berkorban bagi orang lain? Karena dengan berkorban, melihat peristiwa tadi, sesungguhnya merupakan ladang subur bagi tumbuhnya bunga-bunga rasa syukur. Rasa syukur kepada Yang Hidup, kepada Yang Satu, kepada Dia yang telah memberi keberhasilan, kepada Dia yang telah membebaskan belenggu, kepada Dia yang telah mengeluarkan kita dari masa-masa sulit.

Amin.-aj-

Tidak ada komentar:

SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA

  SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...