26/11/11

Kemenangan Sempurna

matahari pelan mendengkur, bersiap bangkit
kemenangan dan kemenangan kemarin
belumlah kemenangan yang sempurna

angin masih basah karena airmata
masih menggelayut, merajuk di ketiak daun
“kita sudahi saja kesedihan ini,” bisik sebatang ranting
seolah tak ingin larut dan terperosok di palung hening
lagi ia berbisik, “enyahlah airmata!”
kata ranting lainnya, “sebelum datang kekalahan berikutnya!”
dan sunyi membungkus perbincangan
semua tahu kekalahan tadi siang teramat menyakitkan

tak kan ada yang kita sisakan sedikit pun
semua kita tanggalkan bersamaan detik yang mengerjap
bahkan keindahan yang baru saja tercipta
bahkan kebaikan yang baru saja kita terima
bahkan prestasi yang baru saja kita raih
lepas saja
sebagaimana daun tanggal dari ranting
seperti saat menghirup udara dan menghembuskannya
menerima dan kehilangan sebagai kewajaran biasa
lalu langit merengkuh mereka
sebab tak lagi terdengar suara
seperti degup jantung yang tak terdengar degupnya
tapi kita meyakininya ada

“itu mendung!” teriak kuncup bunga
mendung terakhir di hari yang beranjak tua
dan setelah petir, langit berkata;
“kemarin hari ini dan esok aku pun masih sama.
yang tua yang tetap saja mau merengkuh kalian semua.
tapi kalian? sadarkah kalian saat tumbuh dan berangsur dewasa?”

semuanya menggeleng
“ada yang tetap, seperti aku seperti cinta seperti keabadian.
ada yang berubah, seperti kalian seperti raga seperti hati dan pikiran.
menjadi lebih baik di hari depan
adalah kemenangan yang sempurna.”

setelah itu langit kelabu oleh hujan.


2005.

Tidak ada komentar:

SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA

  SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...