Langit yang cerah lalu hujan tiba tiba
juga tanah membuka dadanya yang bidang
menerbitkan laron laron berkeriapan sayapnya
mencari cahaya menuju cahaya
hanya saja mengapa kau masih duduk di sini
mengurai beban rumah
menerbitkan laron laron pecundang dari matamu
untuk minta diri dibakar sunyi.
Aku lebih pecundang
mendekap pipimu dalam lukaku
aku lebih pengecut
meraih tanganmu dalam lumpurku.
Kesedihan melahirkan duka
kekejaman menerbitkan derita
dan esok hari kita mengabarkan kepada dunia
sudahlah, kita jalani saja!
Kudus, 2005.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...
-
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...
-
DUA PERTAMA Karya: Asa Jatmiko Naskah Drama Sejarah Awal Kongregasi FIC Pastor Ludovicus Rutten dan Bruder Bernardus Hoecken Kota: Maasctr...
-
NARA Naskah: Asa Jatmiko PARA TOKOH: - NARA - GOLA - WIRA - PRANA - IBUNYA GENDHUK - GENDHUK - TIGA PRIBADI ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar