Dan malam beringsut membawa sehelai sayap terlepas
aku teringat kemarin kita menangis di tepi ranjang
melukis kegetiran hidup di kayu kayunya
lalu pada celana dalam yang terserak sebuah lagu melayang
dan menjadi puisi masa lalu,
mengapa kita tak pernah berhenti meratap?
Malam ini sehelai, besok sehelai lalu lusa dan esok lusa
tak ada satu kesempatan bagi kita mencaci dunia
setelah peristiwa terpatah bagai helai helai sayap
kita tak pernah tahu dimana akan dijatuhkan
meski telah belajar dan diajar bertahan
angin santer dan reranting berduri
tajam meluluhlantakkan hingga tak berdaya.
Kudus, 2005.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...
-
Oleh. Sutrimo Banyak orang mengenal Kudus sebagai Kota Wali, atau juga Kota Kretek. Namun bukan itu saja, di sisi lain, Kudus juga banya...
-
Mengenal Lebih Dekat dengan Kelompok Terbang Papat Assalafiyyah. Di sebuah dukuh yang bernama Karang Wetan yang menjadi bagian dari Desa ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar