pepohonan pandan menyeruak di sepanjang pantai
pepasangan belalang berkasihan di tangkai tangkai
angin dan pasir berkejaran di bawah terik matahari
deru mesin kapal nelayan seperti teriakan pada sepi
aspal jalan yang hanya diam, mencatat semuanya
siapa saja yang lewat dengan membawa keping jiwa
untuk dilarutkan di samudra
tidak kau lihatkah itu semua, kekasihku
kenapa kita masih juga senang ingkar
kenapa kita masih ragu atas percintaan kita.
Pantai Bandengan - Jepara, 2003.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...
-
Mengenal Lebih Dekat dengan Kelompok Terbang Papat Assalafiyyah. Di sebuah dukuh yang bernama Karang Wetan yang menjadi bagian dari Desa ...
-
Asa Jatmiko Sembilan Puisi SATU Mata yang binar dan mata berairmata Mengisyaratkan satu nilai yang sama: aku istimewa, dan...
-
NARA Naskah: Asa Jatmiko PARA TOKOH: - NARA - GOLA - WIRA - PRANA - IBUNYA GENDHUK - GENDHUK - TIGA PRIBADI ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar