Dinding kamar saat pertama kumasuki masih polos dan lugu
warna laut biru dan getaran ayat suci membalut ranjang
lalu senyum dari balik cermin membentuk ruang sejuk sunyi.
Meta, jarum jam merangkak tinggi
engkau belum juga terlihat membuka pintu.
Kemana saja engkau menenteng waktu?
Berdentam dalam kamarmu seperti kubah merapi menyimpan
gelegak lahar panas. Meta, bukankah kau menuju dewasa?
Di luar dunia penuh musik dan warna tapi jangan bawa masuk
mereka dalam kamarmu; ruang senyum sunyi – doa.
Diam diam aku ingin pergi saja
takut untuk bersua bibir dan senyummu telah berbeda.
Kudus, 2005.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...
-
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...
-
DUA PERTAMA Karya: Asa Jatmiko Naskah Drama Sejarah Awal Kongregasi FIC Pastor Ludovicus Rutten dan Bruder Bernardus Hoecken Kota: Maasctr...
-
NARA Naskah: Asa Jatmiko PARA TOKOH: - NARA - GOLA - WIRA - PRANA - IBUNYA GENDHUK - GENDHUK - TIGA PRIBADI ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar