26/11/11

Negeri Tragi-Komedi - 2

aku pasti menulis sajak dan akan terus bersajak
meski pohon pohon hilang roh air hilang muara
batu batu mendesak ruang dan jiwa nglambrang tak berarah,
aku pasti pistol yang telah meledakkan kepalamu
sesaat kau hendak bangkit dari kursi kuasamu…
di belakang kita telah ada yang pengintai,
lalu merekam apa yang telah kita lakukan
untuk dijelmakan bom
saat logika tak bisa menjelaskan
kenapa kita telah begitu kecewa dengan kesewenangan ini
wajarkanlah kemarahan kami seperti debur lumpur yang menggelora,
dan tak perlu hati bicara jika hidup saja sudah dibunuh
layaknya sapi di pejagalan,
terlunta lunta sudah perjalanan ini
hingga tak sempat lagi kami punya birahi terhadap apapun.
keempat anak anak kuhadapkan tuhan
karena dialah yang mestinya bertanggungjawab,
karena pohon pohon yang hilang roh air hilang muara
dan batu batu mendesak ruang hingga tersampir di bibir pembaringan,
seperti ketekunan para pendoa yang tak pernah terkabul doanya
dan aku akan terus menulis sajak sajak dalam sunyiku


Kudus, Maret 2007.

Tidak ada komentar:

SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA

  SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...