26/11/11

Pembicaraan dari Pecahan Botol

Antara tersesat atau menyesat diri
menyadari mulutku mengendus kloset
lidahmu menjilati punggungku bagai induk kambing
sembari membisikkan desah lirik lagu dangdut
sesobek kertas koran masih menulis Aceh
demonstrasi kenaikan harga BBM
kau, bahkan kemanusiaan yang tercabik itu
asyik dan acuh saja
behamu yang kendur–gincumu lumer–dirimu direndahkan
aku memagut bahumu agar kau mau berhenti menjilat
lebih lelah untuk tidak mengajakmu bicara soal apa saja
kecuali diri kita, ya kecuali yang satu itu!
kami mengurainya dengan pecahan botol di sudut kamar
tapi aku juga masih belum tahu
apakah aku telah benar benar tersesat?


Kudus, 2005.

Tidak ada komentar:

SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA

  SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...