“Begitu hebatnya Tuhan buatku.”
Dia selalu memberi kejutan yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Karena, apa yang saya pikirkan tak selalu benar-benar merupakan apa yang saya butuhkan. Tapi Dia selalu hebat memberikan surprise yang saya butuhkan.
Manakala saya mendapati diriku berlumuran lumpur, kerepotan mengatasi hidup, Dia tidak segera mengangkatku ke atas tanah kering atau membebaskan pundakku dari beban-beban. Tetapi seringkali, yang kumaknai selanjutnya, adalah pemberian beban baru dan masalah baru yang semakin membenamkan diri saya ke dalam lumpur. Memberikan apa yang saya sebut dalam sumpah serapah saya, sebagai dosa buatku.
Saat itu kita tidak sepenuhnya menyadari, bahwa apa yang kita dapat sesungguhnya adalah daya hidup kita yang makin kuat. Bagaimana kita 'dimintaNya' untuk bertahan, memeras otak dan jiwa kita untuk keluar dari dalam lumpur, dengan tetap mempercayakan sepenuhnya ketulusan cintaNya pada kita. Dan itu tak semudah saya menuliskannya, seperti siang ini.
Tapi mungkin manusia, lebih gampang tersentuh ketika melihat keberuntungan yang dilihatnya sebagai Kebaikan Tuhan. Anugrah menjadi terasa semakin indah. Padahal, mestinya, bencana pun dapat dimaknai sebagai anugrah. Sebagai "sama-sama" kehendakNya.
Oleh karena itu, apa yang akan kita kerjakan di depan, harus kita maknai sebagai "kesempatan" sekaligus dalam upaya kita menyelesaikan apa yang menjadi "rencana Tuhan" kepada kita. Agak klise kalau saya harus berkata, kita harus selalu berpikir positif, tapi saya kira itu adalah sikap kita yang bijaksana saat ini.
Mengedepankan prasangka-prasangka positif, tidak akan menjejali pikiran kita akan kecurigaan, kebencian dan pesimistis. Begitulah kita akan menjalani hidup ini dengan lebih sehat. Anugrah dan bencana adalah anugrah, yaitu sebuah kesempatan bagi kita untuk memperbaiki sikap dan perilaku kita bahkan hidup kita, untuk menjadi lebih baik. Dan biarkan Tuhan mengatur skenario hidup kita, dan kita tinggal mengerjakan dan menyelesaikan rencanaNya dengan jiwa yang damai.
Tetap semangat!
-AsaJatmiko-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA
SURAT CINTA UNTUK SAUDARA TUA Kau terlebih dulu ada Sebagai saudara tua yang setia Kau terlebih dulu berada di sini Siang malam diam-diam ...
-
Oleh. Sutrimo Banyak orang mengenal Kudus sebagai Kota Wali, atau juga Kota Kretek. Namun bukan itu saja, di sisi lain, Kudus juga banya...
-
Mengenal Lebih Dekat dengan Kelompok Terbang Papat Assalafiyyah. Di sebuah dukuh yang bernama Karang Wetan yang menjadi bagian dari Desa ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar